Total Tayangan Halaman

Entri Populer


Senin, 21 Maret 2011

Memintakan Ampun bagi Orang Musyrik

Meskipun tidak menyatakan diri masuk Islam, Abu Thalib banyak membantu dan membela perjuangan Rasulullah. Maka saat pamannya itu menghadapi sakaratul maut, Rasulullah lalu mentalqilkannya.
"Hai paman, katakanlah Laa ilaaha illallah, satu kalimat yang akan menjadikanku saksi bagimu di sisi Allah nanti" kata Rasulullah membisikkan kalimah itu di telinga Abu Thalib.

Melihat hal itu, Abu Jahal dan Abdullah bin Abi Umayah ganti membisikkan ke telinga yang satunya.
"Hai Abu Thalib, apakah engkau telah mengingkari agama Abdul Muthalib?" katanya.

Meskipun demikian, Rasulullah tetap membisikkan kalimah tahlil itu ke telinga pamannya yang dalam keadaan nazaq.
Begitulah kedua belah pihak saling menuntun Abu Thalib. Namun sampai menghembuskan nafasnya yang terakhir, Abu Thalib tak mengucapkan lafal Laa ilaaha illallah.

Dengan sedih Rasulullah berkata, "Demi Allah, saya akan memintakan ampun bagimu selama Allah tidak melarang untuk hal ini."

Karena peristiwa itu, maka turun wahyu Allah sebagaimana yang tersebut dalam surat At Taubah ayat 113, yang artinya demikian,

"Tidaklah patut bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang yang musyrik, walaupun itu masih kerabatnya. Sudah jelas bagi mereka bahwa orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka jahanam."


_______________________________________________________

Semoga bermanfaat...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar